DokterSehat.Com – Operasi untuk memperindah bentuk hidung memang cukup populer, tapi ternyata operasi hidung tidak selalu terkait dengan keperluan kecantikan. Selain untuk memperindah bentuk hidung, terdapat juga jenis operasi hidung yang dilakukan karena kondisi medis tertentu.
Apa Itu Operasi Hidung?
Operasi hidung adalah prosedur operasi yang dilakukan pada hidung, baik itu bagian luar hidung maupun bagian dalam hidung.
Tujuan operasi hidung dapat berbeda-beda mulai dari untuk sekedar memperbaiki bentuk hidung, mengatasi masalah pernapasan tertentu, atau memperbaiki cacat hidung yang diakibatkan cacat lahir atau cedera.
Seseorang dapat memiliki lebih dari satu alasan untuk menjalani operasi hidung. Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelumnya.
Apabila tindakan operasi dilakukan berdasarkan alasan estetika, harus dipastikan bahwa hasil operasi tidak akan mengganggu fungsi pernapasan hidung. Antara keindahan bentuk hidung dan efisiensi pernapasan keduanya berada pada prioritas yang sama.
Operasi hidung juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah aliran udara hidung yang penyebabnya beragam. Kondisi ini dapat disebabkan oleh septum (pembatas rongga) hidung menyimpang, turbinat hidung yang membesar, penyempitan atau hancurnya bukaan hidung, polip hidung, pembengkakan mukosa hidung karena alergi atau iritasi, atau kombinasi dari beberapa kondisi tersebut.
Kondisi lain yang membutuhkan operasi hidung adalah seperti obstructive sleep apnea (OSA), yaitu gangguan yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas ketika tidur karena adanya penyumbatan pada jalan napas.
Jenis Operasi Hidung
Operasi hidung dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah 4 jenis operasi hidung yang perlu Anda ketahui:
1. Turbinoplasty
Turbinoplasty atau turbinate reduction adalah prosedur operasi hidung untuk memotong atau mengeluarkan turbinat dari dalam hidung.
Turbinat adalah struktur kecil dalam hidung yang membersihkan dan melembapkan udara yang melewati hidung ke paru-paru. Turbinat terbuat dari struktur tulang yang dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah dan selaput lendir di bagian luar.
Turbinat dapat mengalami pembengkakan dan peradangan akibat alergi, iritasi, maupun infeksi, sehingga menyebabkan obstruksi pada hidung dan produksi lendir berlebih yang menyebabkan pernapasan tersumbat. Kondisi ini lah yang menyebabkan turbinoplasty diperlukan.
2. Septoplasty
Septoplasty adalah prosedur operasi hidung yang dilakukan untuk memperbaiki cacat atau kelainan bentuk septum hidung.
Septum merupakan struktur yang terbuat dari tulang dan tulang rawan yang merupakan pembatas kedua rongga hidung. Apabila septum menyimpang, maka akan menyumbat salah satu sisi hidung dan aliran udara dapat terganggu.
Septoplasty dilakukan untuk meluruskan septum sebisa mungkin dengan cara menghilangkan bagian yang menyimpang dan merestrukturisasi tulang dan tulang rawan yang tersisa.
Prosedur ini dilakukan ketika terjadi kondisi seperti:
- Deviated septum, kondisi di mana septum tidak berada dalam garis lurus vertikal hingga menyebabkan aliran udara terhambat.
- Penyimpangan septum akibat cacat lahir atau cedera.
- Koreksi cacat sumbing yang memengaruhi hidung dan rongga hidung.
3. Rhinoplasty
Rhinoplasty adalah prosedur operasi hidung untuk tujuan kecantikan.
Prosedur ini dapat mengurangi atau menambahkan ukuran hidung, mempersempit rentang lubang hidung, mengubah sudut antara hidung dan bibir atas, dan mengubah ujung atau jembatan hidung. Prosedur ini juga terkadang dapat membantu mengatasi masalah pernapasan.
4. Rhinosseptoplasty
Rhinosseptoplasty adalah prosedur operasi hidung yang tidak hanya melibatkan Septoplasty, tapi juga Rhinoplasty. Prosedur operasi hidung ini dibutuhkan pada kasus deviasi septum yang lebih kompleks.
Prosedur Operasi Hidung
Prosedur operasi hidung pada dasarnya berbeda-beda bergantung pada jenis operasi hidung dan jenis kasus yang ditangani. Operasi hidung tidak selalu membutuhkan rawat inap setelahnya, beberapa kasus hanya membutuhkan rawat jalan.
Penggunaan anestesi untuk operasi hidung juga dapat berupa anestesi lokal dan juga dapat berupa anestesi umum. Rata-rata prosedur operasi hidung memakan waktu sekitar 2 jam.
Sebuah splint atau belat mungkin akan dipasangkan di hidung untuk mempertahankan bentuk baru hidung. Sedangkan untuk operasi pada septum sebuah belat plastic yang lunak mungkin akan ditempatkan di dalam lubang hidung untuk menstabilkan septum.
Seseorang yang menjalani operasi hidung biasanya dapat kembali beraktivitas normal setelah satu minggu atau lebih beristirahat. Dokter akan memberikan petunjuk tentang apa saja hal yang harus diperhatikan selama masa pemulihan.
Risiko Operasi Hidung
Setiap prosedur operasi memiliki risiko dan berpotensi menimbulkan efek samping tertentu, begitu juga dengan operasi hidung. Berikut adalah risiko operasi hidung yang mungkin akan Anda rasakan:
- Wajah terasa bengkak
- Nyeri pada hidung
- Sakit kepala
- Bengkak atau memar di sekitar mata
- Pendarahan kecil
- Pembuluh darah kecil pecah dan menimbulkan bintik-bintik merah di permukaan kulit.
Efek samping di atas termasuk ke dalam efek samping jangka pendek dari operasi hidung. Beberapa kasus menunjukkan efek samping pembengkakan hingga berbulan-bulan, terutama di bagian ujung hidung.
Ikuti petunjuk dokter, termasuk dalam penggunaan obat yang diberikan untuk membantu pemulihan untuk mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
Biaya Operasi Hidung
Biaya operasi hidung beragam, bergantung pada rumah sakit yang menyelenggarakannya. Selain itu, pilihan obat bius yang digunakan dan juga jenis operasi yang dilakukan tentunya juga akan memengaruhi biaya operasi hidung ini.
Operasi hidung jenis rhinoplasty membutuhkan biaya sekitar Rp11.000.000 hingga Rp17.000.000. Biaya ini merupakan kisaran biaya operasi hidung di beberapa rumah sakit di Indonesia.
Apabila ingin melakukan operasi hidung, disarankan untuk menyiapkan biaya tambahan sebagai cadangan. Bisa saja terdapat pemeriksaan atau prosedur lain yang dibutuhkan sebagai penunjang operasi hidung ini dan tentunya akan membutuhkan biaya.
Sumber:
- Nasal Surgery – Sinus Surgery – https://stanfordhealthcare.org/medical-treatments/n/nasal-surgery.html diakses 11 Juli 2019
- Nasal Surgery: Fixing Form and Function – https://www.enthealth.org/be_ent_smart/nasal-surgery-fixing-form-and-function/ diakses 11 Juli 2019
0 Response to "Operasi Hidung: Jenis, Prosedur, Risiko, dan Biaya"
Posting Komentar